Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Marvel/Sony resmi mengumumkan pemeran Spider-Man baru pengganti Andrew Garfield. Tom Holland, aktor remaja berusia 19 tahun dari Inggris ini terpilih menjadi the next Peter Parker. Namun, ada sebuah fakta mengejutkan yang mendasari pemilihannya.
Dilansir Variety, isu rasisme ternyata ada di balik proses pemilihan ini sejak tahun 2011. Fakta ini diperoleh dari ribuan email Sony yang berhasil diretas oleh para hacker sejak akhir tahun lalu. Kemudian ribuan file ini diunggah di situs WikiLeaks. Salah satu di antaranya adalah email soal persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang pemeran Spider-Man.
Pada kontrak yang dibuat pada tahun 2011 ini, pihak Sony meminta sederet persyaratan yang harus dipenuhi.
Di antaranya:
- Pemeran Peter Parker haruslah orang kulit putih (Diskriminasi coyy...)
- Sang aktor tidak boleh seorang homoseksual (Jangan sampai deh...)
- Aktor tidak terlibat kekerasan dan tindak kriminal (Wajib...)
- Tidak mengeluarkan kata-kata makian (languange brooo,,,ini mah syaratnya Captain America pasti)
- Tidak merokok (Harusss...)
- Tidak memakai dan menjadi pengedar narkoba
- Bukan pecandu alkohol
- Tidak pernah berhubungan seks sebelum usia 16 tahun (Wow....)
- Tidak berhubungan dengan lawan jenis yang berusia di bawah 16 tahun
Ketika Tom Holland terpilih, maka bisa jadi kriteria soal Spider-Man ini benar adanya. Sebab Tom memang berasal dari kalangan kulit putih dan tak berperilaku tercela. Begitu juga dengan Tobey Maguire dan Andrew Garfield, sama-sama dari ras kulit putih kan? Wah, rasis sekali ya kriterianya.
Post a Comment